Senin, 4 Mei 2020
Bacaan : Galatia 6 : 7 : Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya
HUKUM TABUR TUAI
Menabur Benih |
Karena pemahaman yang kurang tepat tentang hukum tabur tuai maka ada begitu banyak orang tidak mau berbuat baik kepada semua orang karena berpikir akan mendapatkan yang jahat. Ini adalah pandangan orang dunia, karena tidak ada kepastian di dalam pemikiran mereka tentang tuaian atas kebaikan yang diperbuat. Ketika yang baik dilakukan, justru yang jahat yang datang kepada mereka sehingga menjadi jera untuk menabur kebaikan. Maka dari sinilah ada istilah, air susu dibalas dengan air tuba. Artinya kebaikan dibalas dengan kejahatan.
Berbeda dengan pemikiran orang dunia, justru bagi umat Tuhan hukum tabur tuai itu ada kepastian karena di dalam Yesus ada kepastian. Di dalam kitab Galatia 6:7b dikatakan bahwa apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya. Apabila ditabur yang jahat, maka akan dituai yang jahat juga. Sebaliknya, apabila ditabur yang baik, maka akan dituai yang baik juga. Lantas, bagaimana ketika kita berbuat baik kepada seseorang, kemudian orang itu justru membalas kepada kita hal yang jahat? Apakah hukum tabur tuai tetap berlaku bagi umat Tuhan? Dalam hal ini, Firman Tuhan tidak pernah salah di dalam menyatakan kehendakNya kepada manusia.
Kalau mengikuti kisah tentang Yusuf di dalam kitab Kejadian, kita dapat belajar lebih banyak mengenai hukum tabur tuai ini. Dalam hal ini, Yusuf selalu berbuat baik kepada saudara-saudaranya, namun saudara-saudaranya malah membenci bahkan tega menjual dirinya kepada orang Mesir. Walaupun Yusuf telah disakiti, namun Yusuf tidak pernah mengatakan air susu dibalas dengan air tuba kepada orang lain. Di negeri orang, Yusuf tetap tidak jera berbuat baik kepada orang lain, namun tetap saja kebaikannya dibalas dengan kejahatan karena dia difitnah oleh istri Potifar yang merupakan tuannya. Kesetiaan Yusuf untuk berbuat baik kepada setiap orang memang patut diacungi jempol, karena ternyata kebaikan yang dia tabur menghasilkan buah kebaikan bagi dirinya dan keluarganya. Di sini dapat dilihat bahwa hukum tabur tuai itu tetap berlaku dan memang akan terjadi di dalam diri kita. Ketika kita menabur yang baik, maka ketika menantikan hasilnya, ada suatu proses yang akan membuat buah yang dihasilkan akan sangat baik.
Proses yang terjadi di dalam menantikan hasil kebaikan itu dapat berupa fitnah, iri hati, kedengkian, kemarahan dan lain sebagainya dari orang lain. Disinilah Tuhan akan membentuk karakter anak Tuhan menjadi lebih baik lagi untuk lebih sabar, penuh kasih, memiliki ketabahan, tidak sombong, murah hati dan lain sebagainya dan satu hal lagi yaitu kita dapat mengerti bahwa rancangan Tuhan adalah rancangan damai sejahtera yang penuh dengan harapan. Segala sesuatu yang terjadi di dalam diri umat Tuhan ketika menantikan buah yang baik hasil dari kebaikan yang ditabur adalah baik adanya. Inilah yang harus kita pahami. Seperti Yusuf yang pada akhirnya dapat berkata bahwa orang lain dapat mereka-rekakan dan berbuat yang jahat kepada dirinya, tetapi Tuhan merancangkan sesuatu yang baik bagi dirinya dan bangsanya (Kejadian 50:20), demikian pula kita akan dapat mengatakan hal yang sama ketika pada akhirnya kita menerima sesuatu yang baik dari Tuhan karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya. Amin.
DOA HARI INI : Tuhan Yesus ajar kami untuk menabur sesuatu yang baik kepada semua orang, meskipun balasannya belum tentu yang baik dan sesuai harapan kami. Tetapi kami tahu bahwa FirmanMu tidak pernah GAGAL dan apa yang kami taburkan akan kami tuai. amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar