Mereka tidak membasuh tangan sebelum makan. - Matius 15:2
(Baca Matius 15:1-20)
Makan itu ada budayanya sendiri. Tiap daerah memiliki budaya yang berbeda.
Pergilah ke daratan Cina, Anda harus bersiap-siap menggunakan sumpit sebagai
ganti sendok dan jangan kaget atau merasa aneh kalau mereka yang duduk semeja
dengan Anda bersendawa dengan bebasnya. Budaya Latin juga berbeda, kalau Anda
menghabiskan semua makanan di piring Anda tanpa sisa, itu sama saja memberitahukan
kepada tuan rumah bahwa Anda masih lapar. Di Italia, para bangsawan selalu meletakkan
pisau dan garpu bersilang setelah selesai makan. Budaya Yahudi berbeda lagi.
Ada aturan mutlak yang harus mereka patuhi soal makan, yaitu membasuh tangan
lebih dulu sebelum makan.Suatu ketika murid-murid Yesus mengindahkan tata cara makan ala Yahudi ini.
Akibatnya, Yesus ditegur habis-habisan oleh orang-orang Farisi dan ahli taurat
hanya karena para murid tidak membasuh tangan lebih dulu sebelum makan. Jawaban
Yesus sungguh bijak menanggapi pertanyaan Farisi, bukan yang masuk ke dalam
mulut yang menajiskan orang, melainkan yang keluar dari mulut, itulah yang menajiskan
orang.
Saya mau beritahu, tapi jangan kaget. Kita seringkali bertindak seperti para
Farisi dan ahli taurat itu. Kekristenan tak lebih dari sekedar tata cara dan
aturan, bukan kehidupan. Kening kita mengkerut dan tidak suka kalau tata cara
beribadah yang dilakukan tidak seperti aturan baku dalam gereja kita. Kita lebih
memusingkan soal bertepuk tangan atau tidak. Kita lebih memusingkan antara memakai
musik lengkap ataukah hanya menggunakan organ tua. Bagi yang biasa beribadah
dengan tenang akan marah kalau suasana ibadah meriah dan hiruk pikuk. Bagi yang
biasa beribadah dengan meriah akan mengecam kalau ibadah itu tidak ada urapan,
seandainya dilakukan dengan cara yang tenang.
Kekristenan lebih penting hanya dari sekedar tata cara atau budaya saja. Kekristenan
bukan hanya sekedar ritual belaka, tapi sungguh merupakan kehidupan nyata. Jadi,
bagaimanapun beraneka ragam budaya saat beribadah itu tak terlalu penting, tak
perlu dipusingkan, apalagi dipeributkan. Tuhan kita adalah Tuhan diatas segala
budaya. Jadi, apakah kita akan memegahkan diri kalau merasa bahwa tata cara
ibadah kita lah yang paling berkenan di hadapan Tuhan?
Lebih fokuslah kepada gaya hidup kita sebagai orang Kristen daripada ritual yang
kita lakukan.
sumber :www.renungan-spirit.com
Rindu untuk menjadi berkat bagi orang lain & bertumbuh bersama di dalam Tuhan Yesus... Kita adalah saudara di dalam Tuhan Yesus.... Tuhan Yesus Kristus memberkati dan mengasihi kita semua...
Sabtu, 07 September 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
TERPOPULER
KATEGORI
admin
(28)
ARTIKEL
(10)
FOTO
(6)
GAMBAR
(14)
GIZI untuk ROHANI
(36)
HP
(4)
HUMOR
(8)
KARTU UCAPAN
(8)
KEGIATAN
(7)
KESEHATAN
(19)
KHOTBAH
(12)
Lagu Rohani Kristen
(11)
MOTIVASI
(25)
NATAL
(30)
PASKAH
(1)
PELAYAN TUHAN
(8)
PENGETAHUAN
(70)
POTRET
(2)
RENUNGAN
(73)
software
(9)
TABERNAKEL
(18)
TIPS
(5)
Youth
(56)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar